Assalamu'alaikum ya akhi ya ukhti..aurat ni mmg prkara yg pnting..mnutup aurat adalah wajib..jd ana post skali lagi brkaitan aurat wanita berhadapan ipar duai..kpd ahli2 yg baru,mgkin x pnh bace lg..jd dgn brbesar hati,silakan bace n_n
Bagaimanakah aurat seseorang wanita muslimah itu di hadapan ipar-duainya yang berlainan jantina .
Maka jawapannya ialah : Wanita itu TIDAK DIBENARKAN MEMBUKA AURATNYA di hadapan ipar-duainya ( yang berlainan jantina ) . Wanita itu mestilah bertudung dan memakai pakaian menutup aurat .
Walaupun begitu dibenarkan wanita itu TIDAK MEMAKAI STOKIN dan juga MENYINSING LENGAN BAJUNYA agar mudah dia melaksanakan tugas-tugasnya di rumah ( seperti di dapur ) . Ini disebabkan kalau si wanita itu mesti sentiasa berstokin dan berlengan labuh , sudah tentu ini agak menyukarkan dia melakukan tugasnya di dalam rumah .
Walaupun begitu , ini bukanlah alasan untuk si abang ataupun adik ipar untuk " MEMANDANG SECARA LAIN MACAM " ( pandangan penuh berahi ) kepada kakak ataupun adik iparnya . Bagaimanakah dibolehkan jika pandangan itu sendiri mempunyai " makna jahat " !? .
Tudung kepala ( yang juga menutup lehernya dan dadanya ) TIDAK BOLEH ditanggalkan di hadapan ipar-duainya ( yang berlainan jantina ini ) .
Inilah dia hukumnya berdasarkan mudahnya Islam . Di samping kemudahan diberikan , Islam tidak lupa juga memberi amaran akan bahayanya apabila kemudahan itu disalah gunakan .
Tidak dapat dinafikan , di dalam dunia moden ini kadang-kadang seseorang wanita itu terpaksa tinggal serumah juga dengan ipar-duainya lantaran perkerjaan ataupun pengajian . Hubungan ipar-duai itu hendaklah dijaga dengan batas-batasnya .
Ya kita boleh mempunyai hubungan mesra dengan ipar-duai kita tetapi hubungan sebagai ipar-duai sahaja . Tidak lebih daripada itu .
Tapi BAHAYA ipar-duai ini juga perlu diawasi . Tidak sedikit manusia yang " TERLAJAK " dengan ipar-duai sendiri disebabkan hubungan dengan ipar-duai ini LEBIH HALUS , LEBIH SUKAR DIKESAN DAN LEBIH MESRA .
Kerana itulah Baginda Rasulullah s.a.w telah pun memberikan amarannya dengan mengatakan bahawa " Ipar-duai itu adalah MAUT " iaitu , " hubungan sumbang " dengan ipar-duai sendiri lebih merbahaya berbanding dengan orang yang tiada kaitan kekeluargaan dan persemendaan . Sabda Baginda Rasulullah s.a.w :
Ertinya : Drp Saidina 'Uqbah Bin 'Amir r.a , Baginda Rasulullah s.a.w pernah bersabda : (( " Jaga-jaga ! , Janganlah kamu bersunyi-sunyian ~ khalwat ~ dengan mana-mana wanita " )) , maka bangunlah seorang lelaki drp Kaum Ansor bertanya : " Bagaimana pula dengan ipar-duai ? " . Jawab Baginda s.a.w : " Ipar-duai itu sendiri adalah MAUT " )) . ~ Hadis sahih diriwayatkan oleh al-Imam al-Bukhari rh ( 9 / 5232 ) dan al-Imam Muslim rh ( 4 / 2172 ) . Juga diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad ( 4 / 149 ) dan al-Imam at-Tirmidzie rh ( 3 / 1171 ) serta al-Imam as-Suyuthi rh ( Al- Jamie? as-Soghir : 2905 ) .
Sebaik-baiknya kita tidak duduk serumah dengan adik-beradik ipar kita .
Namun jika AMAN DRP SEBARANG BAHAYA ( apatah lagi dengan keganjilan perilaku dan kecenderungan seks zaman sekarang ) , maka TIDAKLAH MENGAPA tinggal serumah dengan mereka .
Mudah-mudahan Allah Ta'ala menyelamatkan kita sentiasa drpd musibah2x yg xdiingini.... Amin Ya Rabbal Alamin .
Thursday, 30 September 2010
Wednesday, 29 September 2010
~Doa Memohon Keselamatan~
"Ya Tuhan, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zhalim, dan selamatkanlah kami dengan curahan rahmat-Mu dari tipu daya orang- orang yang kafir." (Qs. Yunus: 85-86).
Penjelasan:
Doa ini dibaca oleh kelompok minoritas yang beriman kepada Nabi Musa a.s., setelah mereka menyaksikan kemukjizatannya dihadapan Fir'aun. Ketika itu, kaum Nabi Musa as yang terdiri dari pemuda-pemuda dalam keadaan takut, bahwa Fir'aun dan pemuka-pemukanya akan menyiksa mereka. Maka pada waktu itu pula Nabi Musa as memerintahkan kepada kaumnya agar tidak takut dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah Swt., seraya berdoa dengan lafazh doa diatas. Bisa dilihat dalam Surah Yunus ayat 83-86.
Do'a Mohon Perlindungan,
"Ya Tuhanku, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari memohon sesuatu yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampunan serta tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk golongan orang-orang yang merugi." (QS. Hud: 47).
Penjelasan:
Doa ini merupakan doanya Nabi Nuh a.s., yaitu ketika kaumnya termasuk anaknya (kan'an) ikut dihancurkan oleh Allah Swt. melalui banjir besar. Nabi Nuh a.s. perotes kepada Allah Swt., "kenapa anaknya (kan'an) ikut dihancurkan padahal dia adalah bagian dari keluargaku, dan Engkau sendiri berjanji akan menyelamatkan keluargaku dan menenggelamkan kaumku." (QS. Hud ayat 45).Kemudian Allah memberikan jawaban: "bahwa dia (Kan'an) bukan termasuk keluargamu yang dijanjikan akan diselamatkan, karena dia tidak shalih dan beriman kepada Allah. Padahal yang akan diselamatkan dari banjir besar adalah mereka-mereka yang beriman kepada Allah.(Hud ayat 46).Setelah diperingatkan Allah, Nabi Nuh a.s. berdoa dengan lafazh doa diatas. Kemudian Allah mengabulkan doanya. (QS. Hud ayat 48).
Do'a Keluarga Maslahah
"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami berikanlah ampunan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)." (QS. Ibrahim: 41-42).
Penjelasan:
Doa diatas baik sekali dibaca dalam berbagai kesempatan, agar diri kita dan keluarga kita serta turunan kita senantiasa taat dan rajin beribadah kepada Allah Swt., khususnya ibadah shalat yang telah diwajibkan.Dalam Al-Quran dikisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Ibrahim a.s., ketika ia baru saja memohon agar kota Mekkah dijadikan kota tentram, aman dan anak turunannaya diselematkan dari menyembah berhala. Lebih detail tentang kisah nabi ibrahim bisa dilihat dalam Al-Ouran Surah Ibrahim ayat 35-42.
Do'a Mohon Tempat yang Baik
"Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar, dan keluarkanlah pula aku secara keluar yang benar. Dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan (pemimpin) yang menolong." (Al-Isra': 80).
Penjelasan:
Doa di atas dibaca bukan hanya dikhususkan ketika kita akan pergi. Tetapi dalam berbagai keadaan yang sering kali berubah sangat dianjurkan untuk dibacanya seperti akan melaksanakan pemilihan umum untuk memilih pemimpin. Doa di atas dibaca agar kita mendapatkan pemimpin yang jujur dan bijaksana. Baik juga doa di atas dibaca ketika kita akan meninggalkan tempat yang kita huni (dunia), memohon agar ditempatkan pada tempat yang layak setelah meninggal. Demikian Al-Qurthubi menjelaskan dalam tafsirnya.
Do'a Mohon diberi Kemudahan
"Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini." (QS. Al-Kahfi: 10).
Penjelasan:
Doa diatas baik sekali dibaca oleh para pejuang muda yang menegakkan agama Allah agar mendapatkan keberhasilan dan kesuksesan. Karena doa tersebut adalah doa yang dibaca pemuda Ashhab al-Kahfi, yakni sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah Swt. hingga mendapatkan petunjuk yang sempurna dari sisi-Nya. Doa ini dibaca oleh mereka ketika akan masuk gua sebagai persembunyiannya untuk menyelamatkan agama yang hak, agama yang mereka pegangi dari fitnah-fitnah dan orang-orang zhalim. Dan Allah Swt. mengabulkan doa mereka Kisah Ashhabu al-Kahfi dapat dibaca dalam Surah Al-Kahfi dari ayat 9-26.
Do'a Kelapangan hati
"Ya Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku." (QS. Thaha: 27)
Penjelasan:
Doa di atas balk sekali dibaca ketika menghadapi kezhaliman seseorang, kelompok, dan penguasa. Juga dibaca agar mendapatkan kelancaran, kemudahan dalam berdakwah. Doa ini pula yang sering dibaca oleh para mubaligh.Al-Quran mengisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Musa a.s. ketika mendapat perintah dari Allah Swt. agar menyampaikan risalah kepada Fir'aun. Dan akhirnya Allah Swt. mengabulkan permintaan Nabi Musa a.s., bisa dilihat dalam Al-Quran Surah Al-kahfi dari ayat 24-36
Do'a Mohon Jodoh dan Keturunan yang Baik
"Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidupku seorang diri, dan Engkaulah pewaris yang paling baik." (QS. Al-Anbiyai': 89).
"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sungguh Engkau Maha Pendengar doa." (QS. Ali 'Imron: 38).
Penjelasan:
Doa di atas baik sekali dibaca oleh orang-orang yang belum mempunyai keturunan dan pasangan hidup. Juga baik sekali dibaca oleh setiap muslim agar diberi keturunan yang shalih.Kedua ayat diatas merupakan doanya Nabi Zakariya a.s. agar diberi keturunan sebagai pelenjut perjuangannya menegakkan agama Allah. Kisah Nabi Zakaria bisa dilihat dalam Al-Our'an Surah Al-Anbiya' ayat, 89-90; Ali-'Imron, 38-41.
Do'a Mohon Terlepas dari Musibah
"Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung pula kepada-Mu, ya Tuhan kami dari kedatangan mereka kepadaku." (OS. Al-Mukminin: 97-98).
Penjelasan:
Doa di atas dibaca dalam berbagai keadaan agar selamat dari tipu daya syathan, baik dalam beramal maupun dalam pergaulan. Dan doa diatas merupakan perintah Allah agar kita memperbanyak membacanya ketika terjadi musibah. (QS. Al-Mukminin ayat 93-94).
Do'a Mohon Kemuliaan
"Ya Tuhan kami, jauhkanlah adzab Jahanam dari kami, Sungguh 'adzab itu adalah kebinasaan yang kekal." (QS. Al-Furqan: 65).
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan: 74).
Penjelasan:
Dalam Al-Quran dikisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh orang-orang yang senantiasa memuji dan menyucikannya. Mereka senantiasa berpegang teguh pada etika Islam, beramal shalih, memperbanyak dzikir dan doa dalam segala kesempatan..
Penjelasan:
Doa ini dibaca oleh kelompok minoritas yang beriman kepada Nabi Musa a.s., setelah mereka menyaksikan kemukjizatannya dihadapan Fir'aun. Ketika itu, kaum Nabi Musa as yang terdiri dari pemuda-pemuda dalam keadaan takut, bahwa Fir'aun dan pemuka-pemukanya akan menyiksa mereka. Maka pada waktu itu pula Nabi Musa as memerintahkan kepada kaumnya agar tidak takut dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah Swt., seraya berdoa dengan lafazh doa diatas. Bisa dilihat dalam Surah Yunus ayat 83-86.
Do'a Mohon Perlindungan,
"Ya Tuhanku, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari memohon sesuatu yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampunan serta tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk golongan orang-orang yang merugi." (QS. Hud: 47).
Penjelasan:
Doa ini merupakan doanya Nabi Nuh a.s., yaitu ketika kaumnya termasuk anaknya (kan'an) ikut dihancurkan oleh Allah Swt. melalui banjir besar. Nabi Nuh a.s. perotes kepada Allah Swt., "kenapa anaknya (kan'an) ikut dihancurkan padahal dia adalah bagian dari keluargaku, dan Engkau sendiri berjanji akan menyelamatkan keluargaku dan menenggelamkan kaumku." (QS. Hud ayat 45).Kemudian Allah memberikan jawaban: "bahwa dia (Kan'an) bukan termasuk keluargamu yang dijanjikan akan diselamatkan, karena dia tidak shalih dan beriman kepada Allah. Padahal yang akan diselamatkan dari banjir besar adalah mereka-mereka yang beriman kepada Allah.(Hud ayat 46).Setelah diperingatkan Allah, Nabi Nuh a.s. berdoa dengan lafazh doa diatas. Kemudian Allah mengabulkan doanya. (QS. Hud ayat 48).
Do'a Keluarga Maslahah
"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami berikanlah ampunan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)." (QS. Ibrahim: 41-42).
Penjelasan:
Doa diatas baik sekali dibaca dalam berbagai kesempatan, agar diri kita dan keluarga kita serta turunan kita senantiasa taat dan rajin beribadah kepada Allah Swt., khususnya ibadah shalat yang telah diwajibkan.Dalam Al-Quran dikisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Ibrahim a.s., ketika ia baru saja memohon agar kota Mekkah dijadikan kota tentram, aman dan anak turunannaya diselematkan dari menyembah berhala. Lebih detail tentang kisah nabi ibrahim bisa dilihat dalam Al-Ouran Surah Ibrahim ayat 35-42.
Do'a Mohon Tempat yang Baik
"Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar, dan keluarkanlah pula aku secara keluar yang benar. Dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan (pemimpin) yang menolong." (Al-Isra': 80).
Penjelasan:
Doa di atas dibaca bukan hanya dikhususkan ketika kita akan pergi. Tetapi dalam berbagai keadaan yang sering kali berubah sangat dianjurkan untuk dibacanya seperti akan melaksanakan pemilihan umum untuk memilih pemimpin. Doa di atas dibaca agar kita mendapatkan pemimpin yang jujur dan bijaksana. Baik juga doa di atas dibaca ketika kita akan meninggalkan tempat yang kita huni (dunia), memohon agar ditempatkan pada tempat yang layak setelah meninggal. Demikian Al-Qurthubi menjelaskan dalam tafsirnya.
Do'a Mohon diberi Kemudahan
"Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini." (QS. Al-Kahfi: 10).
Penjelasan:
Doa diatas baik sekali dibaca oleh para pejuang muda yang menegakkan agama Allah agar mendapatkan keberhasilan dan kesuksesan. Karena doa tersebut adalah doa yang dibaca pemuda Ashhab al-Kahfi, yakni sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah Swt. hingga mendapatkan petunjuk yang sempurna dari sisi-Nya. Doa ini dibaca oleh mereka ketika akan masuk gua sebagai persembunyiannya untuk menyelamatkan agama yang hak, agama yang mereka pegangi dari fitnah-fitnah dan orang-orang zhalim. Dan Allah Swt. mengabulkan doa mereka Kisah Ashhabu al-Kahfi dapat dibaca dalam Surah Al-Kahfi dari ayat 9-26.
Do'a Kelapangan hati
"Ya Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku." (QS. Thaha: 27)
Penjelasan:
Doa di atas balk sekali dibaca ketika menghadapi kezhaliman seseorang, kelompok, dan penguasa. Juga dibaca agar mendapatkan kelancaran, kemudahan dalam berdakwah. Doa ini pula yang sering dibaca oleh para mubaligh.Al-Quran mengisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Musa a.s. ketika mendapat perintah dari Allah Swt. agar menyampaikan risalah kepada Fir'aun. Dan akhirnya Allah Swt. mengabulkan permintaan Nabi Musa a.s., bisa dilihat dalam Al-Quran Surah Al-kahfi dari ayat 24-36
Do'a Mohon Jodoh dan Keturunan yang Baik
"Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidupku seorang diri, dan Engkaulah pewaris yang paling baik." (QS. Al-Anbiyai': 89).
"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sungguh Engkau Maha Pendengar doa." (QS. Ali 'Imron: 38).
Penjelasan:
Doa di atas baik sekali dibaca oleh orang-orang yang belum mempunyai keturunan dan pasangan hidup. Juga baik sekali dibaca oleh setiap muslim agar diberi keturunan yang shalih.Kedua ayat diatas merupakan doanya Nabi Zakariya a.s. agar diberi keturunan sebagai pelenjut perjuangannya menegakkan agama Allah. Kisah Nabi Zakaria bisa dilihat dalam Al-Our'an Surah Al-Anbiya' ayat, 89-90; Ali-'Imron, 38-41.
Do'a Mohon Terlepas dari Musibah
"Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung pula kepada-Mu, ya Tuhan kami dari kedatangan mereka kepadaku." (OS. Al-Mukminin: 97-98).
Penjelasan:
Doa di atas dibaca dalam berbagai keadaan agar selamat dari tipu daya syathan, baik dalam beramal maupun dalam pergaulan. Dan doa diatas merupakan perintah Allah agar kita memperbanyak membacanya ketika terjadi musibah. (QS. Al-Mukminin ayat 93-94).
Do'a Mohon Kemuliaan
"Ya Tuhan kami, jauhkanlah adzab Jahanam dari kami, Sungguh 'adzab itu adalah kebinasaan yang kekal." (QS. Al-Furqan: 65).
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan: 74).
Penjelasan:
Dalam Al-Quran dikisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh orang-orang yang senantiasa memuji dan menyucikannya. Mereka senantiasa berpegang teguh pada etika Islam, beramal shalih, memperbanyak dzikir dan doa dalam segala kesempatan..
~03 Syawal 1431~at Sri Aman
ni gambar family kiteorang.masa ni,kami 1 family beraya ke Sri Aman,sarawak...alhmdulillah,bila dh berjumpa sanak saudara nun jauh dimata,setahun sekali bersua,memang meriah..macam2 feel ade..yang tua,jd muda..yang muda,bertambah muda.yang kecik,jadi beso,yang beso,tambah beso..hehehe
~02 syawal 1431~
Assalamualaikum..salam sejahtera buat sekalian kengkawan...salam kerinduan juga..lame dh x update blog ni...so,sy nak share beberapa gambar yang diambil sepanjang syawal 1431/2010...yang bawah ni,gambar mase majlis pertunangan abg long sy..walau agak kelam kabut,alhmdulillah,semuanya berjalan dengan lancar...moga pertunangan ini,akan berakhir kejnjang pelamin,insyAllah....:)

~Peringatan Bersama~
Seringkali kita memahami bahawa amalan berkapel ini merupakan satu tradisi dalam kalangan remaja. Asal memasuki alam remaja sahaja, mesti individu ini akan mencari pasangan bagi mewarnai hidup mereka agar indah.
Perasaan akan dilayan, disyahdukan, malah diindahkan dengan sayang-menyayangi antara pasangan lelaki dan perempuan ini. Mereka, remaja ini menganggap bahawa amalan berkapel dapat memberi kesan positif terhadap hidup mereka seperti mampu memberi semngat untuk belajar, menceriakan kehidupan, mempunyai tempat untuk melepaskan kasih sayang, dan juga sebagai tempat untuk menuai perasaan cinta yg berbuah.
Namun, adakah amalan berkapel ini tidak diselidiki oleh para remaja ini dari perspektif Islam? Adakah mereka tidak menyedari apa2 kemusykilan berkaitan amalan ini? Menghairankan, sewajarnya setiap individu remaja Islam yang berpendidikan harus merujuk setiap tindakan mereka secara Islamic, bukannya tahu merodok sahaja apa yang dirasakan indah dan menyeronokkan…
Dalam komik saya ini, diselitkan sindiran mengenai tindakan pasangan remaja yg menganggap segala yang dilakukan mereka bertepatan dengan syariat Islam. Akan tetapi, mereka tidak menyedari yang diri mereka sudah dikaburkan dengan helah syaitan yg sentiasa cuba menyesatkan anak Adam. Mereka berkapel kononnya cara Islamic, tetai mereka tidak perasan yang cara mereka tetap dikategorikan sebgai zina. Memang dilihat penuh kebaikan, niat mereka juga baik. Tapi ingatlah, niat tidak pernah menghalalkan cara. Yang batil tetap batil.
“dan (juga) kaum Ad & Tsamud,dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. Dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan2 mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan Allah sedangkan mereka adalah orang2 yang berpandangan tajam”
Surah Al-Ankabut : 38
Kapel adalah sebahagian drp zina…
“dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yg buruk”
Surah Al-Isra’ : 32
Kenapa kapel dikatakan sebahagian daripada zina? Zina ini ada banyak perkara: Zina tangan, zina kaki, zina mata, zina lidah, zina telinga, malah yang paling tidak dpt dielakkan ialah zina hati.
Rasulullah bersabda : mata boleh berzina dengan melihat, lidah boleh berzina dgn bercakap, tangan boleh berzina dengan berpegangan, kaki boleh berzina dengan berjalan ke tempat maksiat. Hati pula boleh berzina dengan merindui, mengingati, dan membayangi si dia.
Hakikatnya, macam mana kita lakukan sekalipun untuk meng’islamic’kan hubungan kapel ni, kita tetap tdk dapat elakkan daripada zina hati.
Justeru, adakah anda ingin mengekalkan amalan berkapel ini sebagai satu tradisi golongan remaja dan seterusnya hanyut dalam lautan zina yang ditenggelamkan ombak pengaburan syaitan, ataupun ingin mengikut hukum Islam yang MENGHARAMKAN kapel sebagaimana zina diharamkan…?
Hm hm hmmm…kitalah sebagai remaja yang patut menentukan hala tuju hidup. Sekian. .
Rujukan :
Al-Quran
-Surah Al-Ankabut : 38
-Surah Al-Isra’ : 32
Perasaan akan dilayan, disyahdukan, malah diindahkan dengan sayang-menyayangi antara pasangan lelaki dan perempuan ini. Mereka, remaja ini menganggap bahawa amalan berkapel dapat memberi kesan positif terhadap hidup mereka seperti mampu memberi semngat untuk belajar, menceriakan kehidupan, mempunyai tempat untuk melepaskan kasih sayang, dan juga sebagai tempat untuk menuai perasaan cinta yg berbuah.
Namun, adakah amalan berkapel ini tidak diselidiki oleh para remaja ini dari perspektif Islam? Adakah mereka tidak menyedari apa2 kemusykilan berkaitan amalan ini? Menghairankan, sewajarnya setiap individu remaja Islam yang berpendidikan harus merujuk setiap tindakan mereka secara Islamic, bukannya tahu merodok sahaja apa yang dirasakan indah dan menyeronokkan…
Dalam komik saya ini, diselitkan sindiran mengenai tindakan pasangan remaja yg menganggap segala yang dilakukan mereka bertepatan dengan syariat Islam. Akan tetapi, mereka tidak menyedari yang diri mereka sudah dikaburkan dengan helah syaitan yg sentiasa cuba menyesatkan anak Adam. Mereka berkapel kononnya cara Islamic, tetai mereka tidak perasan yang cara mereka tetap dikategorikan sebgai zina. Memang dilihat penuh kebaikan, niat mereka juga baik. Tapi ingatlah, niat tidak pernah menghalalkan cara. Yang batil tetap batil.
“dan (juga) kaum Ad & Tsamud,dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. Dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan2 mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan Allah sedangkan mereka adalah orang2 yang berpandangan tajam”
Surah Al-Ankabut : 38
Kapel adalah sebahagian drp zina…
“dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yg buruk”
Surah Al-Isra’ : 32
Kenapa kapel dikatakan sebahagian daripada zina? Zina ini ada banyak perkara: Zina tangan, zina kaki, zina mata, zina lidah, zina telinga, malah yang paling tidak dpt dielakkan ialah zina hati.
Rasulullah bersabda : mata boleh berzina dengan melihat, lidah boleh berzina dgn bercakap, tangan boleh berzina dengan berpegangan, kaki boleh berzina dengan berjalan ke tempat maksiat. Hati pula boleh berzina dengan merindui, mengingati, dan membayangi si dia.
Hakikatnya, macam mana kita lakukan sekalipun untuk meng’islamic’kan hubungan kapel ni, kita tetap tdk dapat elakkan daripada zina hati.
Justeru, adakah anda ingin mengekalkan amalan berkapel ini sebagai satu tradisi golongan remaja dan seterusnya hanyut dalam lautan zina yang ditenggelamkan ombak pengaburan syaitan, ataupun ingin mengikut hukum Islam yang MENGHARAMKAN kapel sebagaimana zina diharamkan…?
Hm hm hmmm…kitalah sebagai remaja yang patut menentukan hala tuju hidup. Sekian. .
Rujukan :
Al-Quran
-Surah Al-Ankabut : 38
-Surah Al-Isra’ : 32
~Sri Kandi Raudah~
mampukah aku menjadi seperti Siti Khadijah?
agung cintanya pada Allah dan Rasulullah,
hartanya diperjuangkan ke jalan fisabilillah,
penawar hati kekasih Allah,
susah dan senang rela bersama..
dapatkah ku didik jiwa seperti Siti Aisyah?
isteri Rasulullah yang bijak,
pendorong kesusahan dan penderitaan,
tiada sukar untuk dilaksanakan..
mengalir airmataku melihat pengorbanan Siti Fatimah,
akur dalam setiap perintah,
taat dengan abuyanya (ayah) yang sentiasa berjuang,
tiada memiliki harta dunia,
layaklah dia sebagai wanita penghulu syurga..
ketika aku marah,
inginku intip serpihan sabar,
dari catatan hidup Siti Sarah
tabah jiwaku,
setabah umi Nabi Ismail,
mengendong bayinya yang masih merah,
mencari air penghilang dahaga,
di terik padang pasir yang luas,
ditinggalkan suami akur tanpa bantah,
pengharapannya hanya pada Allah,
itulah wanita bernama Siti Hajar
mampukah aku menjadi wanita solehah?
mati dalam keunggulan iman,
bersinar harum tersebar'
bagai wanginya pusara Masyitah
agung cintanya pada Allah dan Rasulullah,
hartanya diperjuangkan ke jalan fisabilillah,
penawar hati kekasih Allah,
susah dan senang rela bersama..
dapatkah ku didik jiwa seperti Siti Aisyah?
isteri Rasulullah yang bijak,
pendorong kesusahan dan penderitaan,
tiada sukar untuk dilaksanakan..
mengalir airmataku melihat pengorbanan Siti Fatimah,
akur dalam setiap perintah,
taat dengan abuyanya (ayah) yang sentiasa berjuang,
tiada memiliki harta dunia,
layaklah dia sebagai wanita penghulu syurga..
ketika aku marah,
inginku intip serpihan sabar,
dari catatan hidup Siti Sarah
tabah jiwaku,
setabah umi Nabi Ismail,
mengendong bayinya yang masih merah,
mencari air penghilang dahaga,
di terik padang pasir yang luas,
ditinggalkan suami akur tanpa bantah,
pengharapannya hanya pada Allah,
itulah wanita bernama Siti Hajar
mampukah aku menjadi wanita solehah?
mati dalam keunggulan iman,
bersinar harum tersebar'
bagai wanginya pusara Masyitah
~Akhlak Islam Hiasan Indah dalam Sebuah Kehidupan~
AKHLAK ISLAMI HIASAN INDAH DALAM SEBUAH KEHIDUPAN
oleh Mansyur Syuryana Al-Jan'nah
Istilah “kuno” ataupun “ketinggalan zaman” merupakan gelar atau julukan yang sering dilontarkan oleh kaum muda mudi zaman ini terhadap seseorang yang mereka anggap sok memperhatikan akhlak atau adab Islami. Sebuah kondisi yang sangat disayangkan jika ini terjadi di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Keadaan yang seperti ini akan bertambah parah terkhusus pada saat umat Islam sudah tidak lagi memperdulikan lagi akhlak dan adab Islami, terlebih slogan “siapa cepat dia dapat”, “siapa kuat dia yang menang” dijadikan sandaran dalam mencari berbagai macam keuntungan dunia. Tentunya kondisi yang seperti ini tidak akan menjadikan suasana dalam hidup semakin tenang, bahkan keadaan ini justru menjadi sebab keterpurukan sebuah negeri. Wal’iyadzu billah…(kita berlindung kepada Allah)
Akhlak dan adab dalam agama ini memiliki kedudukan yang tinggi dihadapan Allah ‘Azza wa Jalla dan rasul-Nya Shallahu ‘alaihi wa Sallam. Tidaklah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam diutus ke dunia ini kecuali sebagai penyempurna akhlak atau budi pekerti yang mulia, sebagaimana Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda
»إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق »
” Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (HR. Ahmad dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no.45)
Dengan akhlak dan adab yang mulia inilah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam menghiasi hidupnya dalam rumah tangganya, keluarga, di hadapan shahabatnya, dan di hadapan umat secara umum. Termasuk para pembesar-pembesar Quraisy yang kafir ketika saat itu, beliau menyikapi mereka di atas koridor akhlak dan adab yang mulia.
Sebuah pengakuan yang begitu indah dari shahabat Anas bin Malik t sebagaimana telah disebutkan oleh Al-Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya:
“Aku telah berkhidmat (menjadi pelayan) Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam selama 10 tahun, beliau tidak pernah mengatakan kepadaku “ah” dan tidak pernah bertanya jika aku telah melakukan sesuatu ‘kenapa kamu melakukannya?’, dan pada sesuatu yang tidak pernah aku lakukan beliau tidak mengatakan ‘mengapa kamu tidak melakukannya?’ Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam adalah orang yang paling baik akhlaknya” (HR. Al-Bukhari no. 3561/Muslim no. 2309)
Hal tersebut merupakan rahmat dan karunia dari Allah ‘Azza wa Jalla yang telah diberikan kepada Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam, sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan besarnya rahmat yang telah diberikan-Nya, sebagaimana firman-Nya :
“Maka disebabkan rahmat dari Allah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar niscaya mereka akan menjauh dari sekelilingmu, maka maafkanlah mereka dan mohonkan ampun untuk mereka serta bermusyawarahlah dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah betekad bulat, maka bertawakallah! Karena sesungguhmya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya (Ali Imran: 159)
Shahabat ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al-Khatthab berkata; “Aku menjumpai sifat Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam dalam kitab-kitab terdahulu, bahwa beliau tidak pernah berkata kasar, kotor, dan tidak pula berteriak-teriak di pasar serta tidak membalas perbuatan jelek dengan kejelekan, sebaliknya beliau sangat pemaaf“ ( Tafsir Ibnu Katsir 1/516)
Demikianlah akhlak manusia termulia ini. Tidak ada perkara yang lebih indah dalam sebuah kehidupan jika terwarnai dengan kemuliaan akhlak dan budi pekerti, rasa cinta dan kasih sayang, keharmonisan akan terjalin dalam rumah tangga jika setiap individu atau umat Islam menghiasi dirinya dengan akhlak yang mulia.
oleh Mansyur Syuryana Al-Jan'nah
Istilah “kuno” ataupun “ketinggalan zaman” merupakan gelar atau julukan yang sering dilontarkan oleh kaum muda mudi zaman ini terhadap seseorang yang mereka anggap sok memperhatikan akhlak atau adab Islami. Sebuah kondisi yang sangat disayangkan jika ini terjadi di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Keadaan yang seperti ini akan bertambah parah terkhusus pada saat umat Islam sudah tidak lagi memperdulikan lagi akhlak dan adab Islami, terlebih slogan “siapa cepat dia dapat”, “siapa kuat dia yang menang” dijadikan sandaran dalam mencari berbagai macam keuntungan dunia. Tentunya kondisi yang seperti ini tidak akan menjadikan suasana dalam hidup semakin tenang, bahkan keadaan ini justru menjadi sebab keterpurukan sebuah negeri. Wal’iyadzu billah…(kita berlindung kepada Allah)
Akhlak dan adab dalam agama ini memiliki kedudukan yang tinggi dihadapan Allah ‘Azza wa Jalla dan rasul-Nya Shallahu ‘alaihi wa Sallam. Tidaklah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam diutus ke dunia ini kecuali sebagai penyempurna akhlak atau budi pekerti yang mulia, sebagaimana Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda
»إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق »
” Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (HR. Ahmad dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no.45)
Dengan akhlak dan adab yang mulia inilah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam menghiasi hidupnya dalam rumah tangganya, keluarga, di hadapan shahabatnya, dan di hadapan umat secara umum. Termasuk para pembesar-pembesar Quraisy yang kafir ketika saat itu, beliau menyikapi mereka di atas koridor akhlak dan adab yang mulia.
Sebuah pengakuan yang begitu indah dari shahabat Anas bin Malik t sebagaimana telah disebutkan oleh Al-Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya:
“Aku telah berkhidmat (menjadi pelayan) Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam selama 10 tahun, beliau tidak pernah mengatakan kepadaku “ah” dan tidak pernah bertanya jika aku telah melakukan sesuatu ‘kenapa kamu melakukannya?’, dan pada sesuatu yang tidak pernah aku lakukan beliau tidak mengatakan ‘mengapa kamu tidak melakukannya?’ Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam adalah orang yang paling baik akhlaknya” (HR. Al-Bukhari no. 3561/Muslim no. 2309)
Hal tersebut merupakan rahmat dan karunia dari Allah ‘Azza wa Jalla yang telah diberikan kepada Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam, sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan besarnya rahmat yang telah diberikan-Nya, sebagaimana firman-Nya :
“Maka disebabkan rahmat dari Allah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar niscaya mereka akan menjauh dari sekelilingmu, maka maafkanlah mereka dan mohonkan ampun untuk mereka serta bermusyawarahlah dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah betekad bulat, maka bertawakallah! Karena sesungguhmya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya (Ali Imran: 159)
Shahabat ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al-Khatthab berkata; “Aku menjumpai sifat Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam dalam kitab-kitab terdahulu, bahwa beliau tidak pernah berkata kasar, kotor, dan tidak pula berteriak-teriak di pasar serta tidak membalas perbuatan jelek dengan kejelekan, sebaliknya beliau sangat pemaaf“ ( Tafsir Ibnu Katsir 1/516)
Demikianlah akhlak manusia termulia ini. Tidak ada perkara yang lebih indah dalam sebuah kehidupan jika terwarnai dengan kemuliaan akhlak dan budi pekerti, rasa cinta dan kasih sayang, keharmonisan akan terjalin dalam rumah tangga jika setiap individu atau umat Islam menghiasi dirinya dengan akhlak yang mulia.
Subscribe to:
Posts (Atom)